Seminar Pemodelan Matematika Untuk Kriptografi

Seminar ini dilaksanakan pada Agustus 2023 oleh Program Studi Matematika dengan mengundang Dr. Fajar Adi Kusumo, M.Si. seminar ini dihadiri oleh Koorprodi Matematika, Dosen Matematika, dan Mahasiswa. Dalam seminar ini dijelaskan bahwa Pemodelan matematika adalah fondasi yang penting dalam kriptografi, cabang ilmu yang berfokus pada keamanan komunikasi dan data. Dalam kriptografi, matematika digunakan untuk merancang dan menganalisis algoritma serta protokol yang dapat menjaga kerahasiaan, integritas, dan autentikasi informasi yang ditransmisikan melalui jaringan komputer atau media komunikasi lainnya.

Salah satu aspek penting dari pemodelan matematika dalam kriptografi adalah teori bilangan, yang menjadi dasar bagi banyak algoritma kriptografi modern. Misalnya, dalam enkripsi kunci publik seperti RSA (Rivest-Shamir-Adleman), keamanan sistem didasarkan pada kesulitan memecahkan masalah faktorisasi bilangan bulat besar menjadi faktor-faktor prima. Ini adalah contoh bagaimana pemodelan matematika dari sifat-sifat bilangan prima dan operasi matematika seperti perkalian, eksponensial, dan modularitas digunakan untuk menciptakan sistem enkripsi yang kuat.

Selain itu, teori grup, khususnya grup dalam teori bilangan dan aljabar abstrak, juga penting dalam pemodelan matematika untuk kriptografi. Misalnya, algoritma kriptografi kunci publik seperti ElGamal dan DSA (Digital Signature Algorithm) bergantung pada operasi dalam grup-grup yang sesuai, seperti grup residu kuadrat modulo n.

Selain teori bilangan dan teori grup, teori informasi juga memainkan peran penting dalam kriptografi, terutama dalam konteks mengukur kompleksitas informasi dan mengembangkan algoritma pengacakan kunci yang kuat.

Dalam pemodelan matematika untuk kriptografi, analisis kompleksitas komputasi juga penting. Ini melibatkan pemahaman tentang seberapa sulit suatu masalah matematika terkait dengan kriptografi yang dapat dipecahkan dengan metode komputasi yang ada, seperti algoritma brute force atau algoritma kriptoanalisis lainnya. Misalnya, masalah Diffie-Hellman dalam teori bilangan adalah dasar dari banyak protokol pertukaran kunci kriptografi, dan kompleksitas komputasinya menjadi perhatian utama dalam mengukur kekuatan sistem kriptografi tersebut.

Secara keseluruhan, pemodelan matematika memainkan peran kunci dalam pengembangan dan analisis sistem kriptografi. Dengan memahami dan menerapkan konsep matematika yang kuat, para ahli kriptografi dapat merancang sistem yang dapat menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi dalam era di mana kebutuhan akan keamanan data semakin penting.

Dokumentasi.